Tanjungpinang, Kepri — Ledaknews.com Dalam upaya memperkuat kemandirian dan memperluas akses ekonomi pelaku usaha mikro, Perkumpulan Pedagang Kecil Tepi Laut sukses menggelar rapat perdana pembentukan koperasi UMKM. Kegiatan ini berlangsung di Kedai Kopi Blak Stone, Batu Hitam, pada Jumat pagi pukul 10.00 WIB.(18/7/2025)
Rapat dihadiri puluhan pelaku usaha dari berbagai jenis dagangan seperti kuliner, minuman, jajanan pasar, hingga olahan lokal khas pesisir. Antusiasme peserta terlihat dari diskusi aktif dan kehadiran yang melebihi daftar awal.
Dalam sambutannya, Ketua Perkumpulan Pedagang Kecil Tepi Laut, A. Ridwan, menegaskan bahwa pembentukan koperasi ini adalah langkah nyata untuk menyatukan kekuatan ekonomi pedagang kecil agar lebih solid dan mandiri.
“Koperasi ini bukan sekadar wadah, tetapi tonggak kebersamaan yang memberi nilai tambah bagi seluruh anggota. Kita ingin berdiri sejajar dan maju bersama, tanpa harus bergantung pada pihak luar,” ujar A. Ridwan.
Rapat membahas sejumlah agenda penting, antara lain:
Pemaparan visi dan tujuan koperasi UMKM
Penunjukan tim kepengurusan sementara
Penyepakatan nama koperasi dan rencana badan hukum
Penyusunan program kerja awal
Mekanisme keanggotaan dan pembagian hasil usaha (SHU)
Para peserta juga aktif memberikan masukan mengenai pengadaan bahan baku bersama, pelatihan usaha, serta potensi keterlibatan koperasi dalam kegiatan ekonomi lokal seperti bazar dan kuliner tematik.
Sebagai tindak lanjut, pengurus koperasi akan segera menyusun dokumen administratif, termasuk berita acara, struktur organisasi, serta proposal pengajuan legalitas. Seluruh berkas tersebut akan diajukan ke Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kepulauan Riau guna memperoleh pengakuan resmi dan pendampingan kelembagaan.
Lebih dari 40 peserta telah tercatat sebagai calon anggota, membuktikan bahwa semangat gotong royong dan visi bersama masih menjadi kekuatan utama dalam membangun ekonomi rakyat dari bawah.
Dengan terbentuknya koperasi ini, diharapkan para pedagang kecil di pesisir Tanjungpinang memiliki perlindungan usaha yang lebih baik, akses permodalan yang jelas, dan peluang kerja sama yang lebih luas untuk masa depan yang berdaya saing.
(A.Ridwan)