Ketapang, Kalimantan Barat – Ledaknews.com. Konflik internal di tubuh Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Ketapang memanas. Sejumlah kader mengancam akan menggelar aksi dan mengundurkan diri sebagai anggota partai, buntut dari kekecewaan terhadap keputusan DPP PSI terkait perubahan kepengurusan DPD PSI Ketapang.
Kekecewaan ini bermula dari Surat Keputusan Nomor 589/SK/DPP/2025 tertanggal 15 Oktober 2025, yang berisi tentang pencabutan dan pengangkatan kepengurusan DPD PSI Kabupaten Ketapang. Para kader merasa tidak dilibatkan dalam proses penyusunan kepengurusan yang baru, dan menilai bahwa aspirasi mereka tidak diakomodir.
“Kami merasa dikhianati. Kader dan pengurus yang sudah berjuang membesarkan partai, tidak mendapat apresiasi,” ujar salah seorang kader yang enggan disebutkan namanya, Sabtu (2/11/2025).
Dalam surat keberatan yang dilayangkan kepada DPP PSI, mereka meminta agar Surat Keputusan tersebut ditinjau kembali. Mereka berpendapat bahwa susunan kepengurusan yang baru tidak sesuai dengan usulan yang telah diajukan sebelumnya, yang seharusnya mengakomodir kader/anggota DPD PSI yang lama sesuai arahan dari DPP dan DPW PSI Kalimantan Barat.
Para kader juga menyoroti peran Ketua DPW PSI Kalimantan Barat yang disebut “dzolimi” karena dianggap tidak memperhatikan aspirasi kader daerah. Mereka mengklaim telah mengirimkan dua surat keberatan sebelumnya, namun tidak mendapatkan tanggapan.
Jika dalam waktu satu minggu tidak ada respons dari DPP PSI, para kader mengancam akan menggelar aksi sebagai bentuk kekecewaan. Mereka juga tidak menutup kemungkinan untuk mengundurkan diri dari partai.
Konflik internal ini menjadi ujian berat bagi PSI Ketapang, yang tengah mempersiapkan diri menghadapi Pemilu mendatang. Akankah para kader dan anggota akan tetap solid atau justru melakukan eksodus ke partai lain yang dianggap lebih aspiratif??
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada konfirmasi dan keterangan resmi dari DPP PSI maupun DPW PSI Kalbar.
Tim/Red
