Fitnah:Suryadi Bantah Isi Pemberitaan Smelter PT DIB di Pulau Penebang

Ketapang, Kalbar – Ledaknews.com. Suryadi menegaskan bahwa pemberitaan yang menyebut namanya terkait proyek smelter PT Dharma Inti Bersama (DIB) di Pulau Penebang merupakan fitnah.

Pemberitaan tersebut terbit pada tanggal 8 Desember 2025 di media beritapolri.com dengan judul “PT Dharma Inti Bersama (DIB) Bangun Smelter di Pulau Penebang Diduga Akan Menimbulkan Pencemaran Laut”.

Menurutnya, dia tidak pernah membuat pernyataan apapun yang disebutkan dalam berita tersebut.

“Entah setan apa yang mengganggu pikiran sehingga A. Rahman membuat berita seperti itu. Wartawan profesional biasanya akan mengkonfirmasi kepada pihak yang bersangkutan sebelum menerbitkan berita, apalagi jika meminta sebagai narasumber – hal ini tidak dilakukan oleh Bapak A. Rahman kepada saya,” ujarnya.Kamis(11/12/25).

Suryadi juga membantah tuduhan bahwa PT DIB tidak memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL). Menurutnya, tidak mungkin perusahaan sebesar PT DIB yang juga merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) tidak memiliki dokumen tersebut.

“Tentunya mereka lebih tahu dalam urusan dokumen. Maka dari itu, apapun isi dalam pemberitaan tersebut semuanya adalah fitnah,” tegasnya.

“Intinya, saya tidak pernah membuat pernyataan seperti yang tuduhkan dalam pemberitaan tersebut, itu semua adalah fitnah,” tutup Suryadi.

Sebelumnya Terbit di Portal berita-polri.com

Judul:

Pihak PT. Dharma Inti Bersama (DIB), Seno Ario Wibowo Lakukan Klarifikasi Atas Stekmen Suryadi Di Berita ini pada (8/12/2025).

Suryadi mengatakan kepada media ini pada (8/12/2025) bahwa Smelter terbesar di Pulau Pelapis, Kalimantan Barat, adalah Smelter Alumina dan Aluminium milik PT Dharma Inti Bersama (DIB), anak perusahaan Harita Grup. Smelter ini berlokasi di Desa Pelapis, Kecamatan Kepulauan Karimata, Kabupaten Kayong Utara, dan merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi sekitar Rp. 50-59 triliun

Menurut Suryadi Smelter ini dirancang untuk mengolah bauksit menjadi alumina dan aluminium, dengan kapasitas produksi yang signifikan. Namun, proyek ini juga menuai kontroversi karena dampak lingkungan dan sosial yang ditimbulkan, seperti penurunan hasil tangkapan ikan dan kekhawatiran tentang pembuangan limbah ke laut.

Selanjutnya Suryadi mengatakan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) PT Dharma Inti Bersama (DIB) di Pulau Penebang, Kalimantan Barat, masih menjadi sorotan masyarakat. Warga Desa Pelapis dan sekitarnya mempertanyakan keabsahan dokumen AMDAL perusahaan,menurut Suryadi karena mereka tidak pernah dilibatkan dalam proses penyusunan dan pembahasan dokumen tersebut.

Suryadi mengatakan bahwa Masyarakat juga mencurigai bahwa perusahaan membuang limbah hasil pengerjaan ke laut tanpa pengolahan, yang dapat mencemari lingkungan dan mengancam kehidupan laut. Mereka menuntut agar perusahaan memberikan klarifikasi dan transparansi terkait dokumen AMDAL dan aktivitasnya

Beberapa warga bahkan mengaku dilarang masuk ke lokasi proyek dan tidak diperbolehkan mengambil foto, yang membuat mereka semakin curiga. Suryadi meminta kepada Pemerintah daerah dan kementerian terkait untuk melakukan investigasi terbuka dan memastikan perlindungan lingkungan dan keadilan bagi masyarakat kata Suryadi.

Media ini telah menawarkan hak koreksi dan hak sanggahannya kepada Seno Ario Wibowo selaku pihak manajemen PT.DIB pada (10/12/2025) Seno menjawab pesan WhatsApp mengatakan bahwa Selamat siang stekmen Suryadi pada (8/12/2025) melalui media ini tìdak benar karena itu pak Suryadi yang menyampaikan demikian, dasarnya dari mana? Kita akan pelajari oleh tim legal perusahaan kata Seno.

Tim/Red

Recommended For You

About the Author: ledaknews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *