Kuat Dugaan Pembabatan Hutan Sei Gayam Jadi Penyebab Tercemarnya Air PDAM Kendawangan

Ketapang, Kalbar – Ledaknews.com. Baru-baru ini Masyarakat Kecamatan Kendawangan mengeluhkan air PDAM keruh berwarna Coklat. Kuat dugaan penyebab tercemarnya air akibat dari pembabatan hutan rawa yang digarap untuk perkebunan sawit.

Perihal tersebut diunggah dalam video singkat melalui akun Facebook Muchyar Dinet. Audio dalam video menyebutkan,” Ini Mungkin sumber yang membuat air Sungai Gayam tercemar, daerah rawa dibabat hutannya dijadikan lahan sawit, sehingga masyarakat Kendawangan yang memakai air PDAM merasakan bagaimana tercemarnya air PDAM Kendawangan”.

Selain itu pada Caption tertulis ”Air dari PDAM Kec. Kendawangan sampai kerumah masarakat berwarna agak kecoklatan, hal ini sudah memasuki bulan kedua, setelah ditelusuri penyebabnya banyak orang yang membuka lahan sawit. Bagaimana ini bisa terjadi karena ada 1.435 ha lahan konservasi disepanjang aliran sungai gayam yang airnya menjadi kebutuhan hajat masyarakat Kendawangan”.

Postingan itu mendapat berbagai tanggapan warganet.

“Klu udh kaya gini da bisa di konsumsi lagi am.mau setahun baru jernih nya,” komen akun Yunendri Om Boss.

“Ini pencemaran lingkungan harus di hukum,” sambut Akun Hendri.

“Harus berteriak kemana kalau ini terjadi, semua berlomba-lomba,”Irawan Doly menimpali.

“Yang mau di antisipasi takut racun pupuk ikut mengalir menuju ke penampungan PDAM,” tulis Akun Yudiansyah Yudik.

“Hancur dh kecamatan Kendawangan, kemaren jln, skrg air bersih…sebenarnya, untuk memperhatikn ini semua tugas siapa…?? kemana camat serta perangkat desa yg lain…karna ini menyangkut hak hidup orang banyak,” kata Nodi Mansyah di komentarnya.

“Tdk ada yg di salah kan ini akibat PDAM yg kurang pengawasan Dwi pungsi PDAM hanya masang pipa dg ambil iyuran perbulan air ledeng terburuk di kdw kiri ini lah air bercampur racun pupuk udh sejak lama ini bukan baru sekarang,” Utih Wahid.

“Yg tau baik tentang lingkungan hidup atau jalur hukum nya wajib bergerak ni maklum takut nya ada pencemaran atau racun yg mengalir ke air itu bisa membuat masarakan berbhaya ya kn,” Anto.

Informasi terbaru yang diunggah oleh Akun Muchyar Dinet bahwa pada hari Sabtu tanggal 22 Febuari Forkopimcam bersama Kepala Desa Mekar Utama dan sejumlah warga turun ke lokasi untuk meninjau lahan konservasi yang telah dibabat dan dijadikan kebun sawit.

Warga mengkhawatirkan perubahan fungsi hutan menjadi kebun sawit akan mencemari sumber air yang menjadi kebutuhan dan yang dikonsumsi oleh masyarakat di Kecamatan Kendawangan.

“Lahan konservasi yang sudah berubah pungsi menjadi lahan sawit, sehingga air PDAM yang sampai ke masarakat tidak layak untuk dipakai karena airnya berubah warna menjadi coklat dan dikhawatirkan mengandung racun pupuk sawit,” ujar H.Muchyar.

Pemerintah dan instansi terkait terutama Dinas Lingkungan Hidup/LH diminta agar segera bertindak dan turun ke Lapangan.

Demikian juga Aparat penegak Hukum(APH) agar menindak para pelaku yang diduga kuat melakukan pelanggaran dan melawan hukum.

Hingga berita ini dipublis kami masih berupaya menghubungi Dinas terkait untuk mendapatkan penjelasan.

Yan/Red

Sumber: Facebook, Muchyar Dinet

About the Author: ledaknews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *