Ketapang,Kalbar–Ledalnews.com Kepala Dinas Kesehatan(Kadinkes) Kabupaten Ketapang, dr Feria Kowera menjadi sorotan setelah memberikan respons emosional kepada wartawan yang berusaha melakukan konfirmasi.
Dengan nada yang tidak bersahabat dr Feria menanggapi pertanyaan dari tim media yang mengkonfirmasi persoalan kasus dugaan gagalnya tender proyek pembangunan ruang bersalin di RSUD Agoesdjam Ketapang.
Proyek tersebut sempat ditenderkan melalui pembiayaan APBD Ketapang tahun 2024 dengan nilai pagu sebesar 9 miliar rupiah namun gagal dilaksanakan kala itu dr Feria sebagai Direktur RSUD dr Agoesdjam.
Dalam pertemuan dengan tim media, ia membantah semua indikasi yang dialamatkan pada dirinya, dr Feria justru menantang para wartawan untuk membuktikan kesalahannya.
Sikapnya yang defensif muncul di tengah beredarnya berbagai laporan mengenai dugaan permasalahan di RSUD saat ia memimpin. Beberapa sumber menyebutkan adanya kasus terkait pembagian hasil jasa layanan umum dan BPJS yang tidak transparan, serta mangkraknya proyek pembangunan ruang bersalin di rumah sakit tersebut.
Sumber menyebut banyaknya pemotongan yang dilakukan sehingga para nakes merasa keberatan dan dirugikan.
Diduga para pejabat berwenang di RSUD melakukan pungli sehingga APH diminta untuk menyelidiki dan mengusut persoalan yang terjadi.
Namun, ketika jurnalis mencoba meminta klarifikasi, kepala dinas justru menunjukkan sikap tidak bersahabat. Ia sempat memarahi jurnalis yang hadir, menuduh pertemuan tersebut sebagai upaya menjatuhkan namanya.
“Saya tidak pernah berbuat salah. Semua tuduhan itu tidak benar. Silakan buktikan kalau saya bersalah!” ujarnya dengan nada tinggi saat diwawancarai.
Sejumlah pihak mempertanyakan sikap kepala dinas yang terkesan defensif. Beberapa aktivis transparansi dan pengamat kebijakan publik menilai bahwa seorang pejabat seharusnya memberikan klarifikasi dengan data dan fakta, bukan dengan kemarahan.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak berwenang terkait kelanjutan penyelidikan atas dugaan kasus yang menyeret namanya. Namun, kasus ini terus menjadi perhatian publik, terutama dalam hal transparansi dan akuntabilitas pejabat di sektor kesehatan.
Tim masih berupaya mengumpulkan data dan keterangan dari pihak-pihak terkait, agar tidak menjadi opini liat yangMe berkembang di publik.
Kini Publik menanti kerja nyata dari para APH untuk membuktikan. Publik mendesak agar APH segera melakukan penyelidikan, jika terbukti adanya perbuatan melawan hukum tangkap dan adili siapapun orang nya.
ST
Sumber : Tim PWK
