Kayong Utara, Kalbar – Ledaknews.com Pembangunan ruas jalan yang menghubungkan Desa Teluk Batang Kota dan Banyu Abang, di Kecamatan Teluk Batang banyak menuai kritik dan protes sejumlah warga, lantaran belum dua bulan selesai dibangun sudah kelihatan rusak dan butuh perbaikan.
Pembangunan Rekontruksi/Peningkatan Ruas Sukamaju-Banyu Abang(DBH Sawit 2023) Lokasi : Kecamatan Teluk Batang. Nomor Kontrak: 600.1/02-5.2/SP/PPK.1/PUPR-II/VIII/2024.
Tanggal Kontral: 30 Agustus 2024. Nilai Kontrak: Rp 8.107.607.000,00. Waktu Pelaksanaan: 120 hari Kalender.
Sumber Dana: APBD Kab. Kayong Utara(DBH Sawit 2023).
Penyedia Jasa: CV Batu Perdana. Konsultan Supervisi: Java Bima Citra.
Tertera “Proyek Strategis Daerah(PSD) ini di Dampingi oleh. KEJAKSAAN NEGERI KETAPANG.
Masyarakat sangat bersyukur adanya pembangunan, namun tidak sedikit warga yang menyayangkan atas pembangunan tersebut, lantaran diduga asal jadi dan tidak memenuhi standar mutu.
Warga juga menyampaikan dalam sebulan terakhir ruas jalan Suka Maju yang awalnya beraspal menjadi jalan alternatif, di sejumlah titik sudah menjadi berlobang dan berlumpur, akibat dilalui kendaraan proyek yang membawa material.
Para pengendara bermuatan over kapasitas disinyalir sebagai penyebab kerusakan jalan tersebut, setelah Ruas Jalan yang Melalui Desa Teluk Batang Utara-Mas Bangun- Banyu Abang kini Hancur lebur dan sulit untuk dilewati kendaraan.
Nasrun warga Banyu Abang mengungkapkan, kekesalannya atas pembangunan ruas jalan Suka Maju- Banyu Abang yang menurutnya jauh dari harapan, serta tidak memenuhi kwalitas/standar mutu.
“Jalan di TR 13 ini tidak maksimal, pembangunan dengan dana 8 miliar tidak sesuai harapan, jangankan sampai satu tahun ini belum dua bulan sudah hancur, ini menurut hemat saya ada kesalahan pemborong karena mau cari untung besar. Ini bukan truk tronton yang lewat cuma dilewati pickup saja sudah seperti ini,” ujar Nasrun Warga Banyu Abang.
Lanjut Nasrun mengungkapkan, dengan kondisi jalan yang sudah banyak retak dan mulai berlobang berpotensi merugikan keuangan negara dan masyarakat penerima manfaat.
” Aspal yang di gunakan ini sudah dingin sehingga daya lekatnya berkurang, ini dapat merugikan keuangan negara dan kami masyarakat sebagai penerima manfaat,” lanjut Nasrun
Oleh karena itu, dia berharap kepada Pemerintah, agar kedepan nya lebih selektif menetapkan pelaksana pekerjaan.
” Harapan kami kepada pemerintah, kedepan nya jangan asal menetapkan pemborong, karena kalau sudah seperti ini negara rugi, kami masyarakat juga rugi, kami sebagai masyarakat tidak terima kalau pembangunan seperti ini, selain ketebalan nya mungkin kurang, saat pengaspalan sudah dingin karena materialnya di bawa dari lokasi yang cukup jauh,” kata Nasrun.
Menurut Nasrun, bahwa pengawasan dari pihak Dinas juga lemah sehingga pekerja terkesan asal.
” Saya sering lalu-limpat melewati jalan ini ketika pelaksanaan, jarang sekali saya melihat pengawas dari Dinas, makanya pekerjaan terkesan asal karena kurang pengawasan, demikian juga para dewan jangan cuma tau minta suara masyarakat, sebagai wakil rakyat tolong awasi setiap pembangunan,”kata Nasrun menyudahi.
Senada dengan Nasrun, Kasmadi menuturkan kekecewaan atas pembangunan yang sangat tidak memuaskan tersebut.
” Kami sebagai masyarakat tentu kecewa dengan melihat pembangunan yang ada, kita bersyukur pemerintah membangun jalan ini, tapi jangan seperti ini yang terkesan asal, belum ada dua bulan usai dikerjakan sudah kelihatan banyak keretakan dan mulai berlobang,”tutur Kasmadi.
Di tempat terpisah Kepala Desa Banyu Abang Erpan Huda menerangkan, bahwa ada dua pembangunan terkait di ruas jalan Banyu Abang Teluk Batang, yakni pembangunan di tahun 2022 dan tahun 2024.
Menurut Erpan bahwa banyak tokoh masyarakat yang datang menyampaikan keluhan atas kondisi jalan yang sudah rusak.
” Ada pembangunan di akhir tahun 2022 jalan tersebut kondisinya sudah rusak parah seperti yang terlihat saat ini, itu yang menjadi pertanyaan sebagian tokoh masyarakat yang datang kepada saya selaku kepala desa,” terang Erpan saat ditemui di Kantornya.
Terkait pembangunan anggaran tahun 2024 dirinya sempat melakukan konfirmasi kepada kontraktor pelaksana, bahwa akan ada perbaikan. Pihak nya berharap kepada Pemerintah agar mengintruksikan kepada kontraktor agar segera melakukan perbaikan.
“Pembangunan yang menggunakan anggaran tahun 2024 dari DBH Sawit, hemat saya itu kurang maksimal, karena di beberapa tepin badan jalan banyak mengalami kerusakan, harapan kami selaku pemerintah desa dan masyarakat agar segera ditindaklanjuti,” harap Kades
Menurut Erpan jalan tersebut merupakan salah satu akses ekonomi masyarakat yang menghubungkan dua desa dan dua kecamatan, yakni Desa Banyu Abang dan Teluk Batang serta Kecamatan Teluk Batang dan Seponti.
Lebih lanjut Erpan mengatakan bahwa selaku pemerintah desa dirinya juga sudah melakukan pengawasan di lapangan, dan sempat mempertanyakan masalah ketebalan aspal.
” Saya mempertanyakan berapa ketebalan aspal, berapa ketebalan timbunan batu dan tanah, nyatanya kondisi di lapangan saat ini, masyarakat banyak yang ngeluh dan melaporkan pada saya selaku kepala desa banyak yang kurang,” sambung Erpan.
Karena itu pihaknya berharap, agar pemerintah daerah segera membenahi jalan tersebut, karena sudah menggunakan dana yang cukup besar namun nyatanya di lapangan belum sampai satu bulan sudah mengalami kerusakan. Demikian pula jalan yang dibangun pada tahun 2022.
“Khususnya pada Dinas PU Kayong Utara, itu bagaimana tindak lanjutnya,” pungkas Erpan.
Sementara itu, Cahyo pelaksana lapangan saat dikonfirmasi mengatakan akan mengecek ke lapangan dan masih ada masa pemeliharaan.
“Nanti coba kite cek dilapangan. Masih ada masa pemeliharaan bg,“kata Cahyo melalui sambungan WhatsApp Senin(23/12) pagi.
Sedangkan pihak Dinas PU Kayong Utara Kepala Bidang Bina Marga Endang Supriadi selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) belum menjawab konfirmasi dari tim media hingga berita ini sampai ke meja Redaksi dan diterbitkan.
Tinjauan media saat melakukan investigasi dilapangan, memang tampak sejumlah keretakan dibadan jalan yang baru dibangun, serta kerusakan parah di TR 13 sehingga membutuhkan perbaikan dan perhatian dari Pemerintah.
Red
Tim Investigasi