
Foto: Dokumen kegiatan PSI 2024
PONTIANAK, KALBAR – Ledaknews.com. Isu tak sedap menghampiri Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Kalimantan Barat (Kalbar). Sejumlah mantan pengurus di tingkat Kabupaten/Kota (DPD) bersuara lantang, mengkhawatirkan potensi ‘kerdilnya’ partai akibat kebijakan Ketua DPW H. Robi Susandi, SE.
Para mantan pengurus DPD menuding H. Robi telah mendzolimi pengurus dan kader yang berjasa dalam memperkenalkan serta membesarkan PSI di Kalbar pada Pemilu 2024 lalu. Perombakan pengurus secara besar-besaran dan tidak diakomodirnya pengurus lama dalam struktur kepengurusan baru menjadi sumber kekecewaan utama.
Selain Robi, Shela Aprilia yang sebelumnya menjabat Sekretaris DPW juga disebut berandil besar dalam perombakan Pengurus di Daerah. Beberapa mantan pengurus yang berhasil dihubungi mengungkapkan bahwa mereka tidak pernah dihubungi terkesan dibuang tanpa toleransi.
“Tidak akan besar PSI di Kalbar kalau kita tidak bersuara. Mari selamatkan DPW Kalbar agar bisa bersaing dengan partai yang lain,” ujar salah seorang mantan pengurus DPD yang enggan disebutkan namanya.
Kritik pedas juga datang terkait latar belakang Ketua DPW yang dianggap lebih berorientasi bisnis. “Itulah kalau pebisnis menjadi pengurus partai, mereka tidak akan pandai merasa, malah sebaliknya merasa paling pandai,” sindirnya.
Para kader daerah menilai Ketua DPW saat ini kurang familiar dan tidak kooperatif terhadap pengurus DPD PSI yang lama. Mereka mengklaim telah mengirimkan surat keberatan, namun tidak mendapatkan respons.
Ancaman Aksi dan Eksodus Kader
Kekecewaan ini mencapai puncaknya dengan ancaman aksi dari para kader jika tidak ada respons dari DPP PSI dalam waktu satu minggu. Bahkan, beberapa DPD telah mengambil langkah ekstrem.
“Waktu itu kami sudah ada gerakan waktu ketua DPW yang lama dipecat, bahkan mengembalikan KTA,” ujar kader dari DPD Kubu Raya.
Sebelumnya, DPD Bengkayang telah menyatakan mundur dari PSI dan akan bergabung ke partai lain. Terbaru, DPD Ketapang menyampaikan hal yang sama.
Informasi yang dihimpun, beberapa DPD yang lantang menyuarakan kekecewaan diantaranya DPD Ketapang, DPD Kayong Utara, DPD Kubu Raya, DPD Sambas, dan beberapa eks pengurus DPD yang masih bungkam.
Konflik internal ini menjadi ujian berat bagi PSI Kalbar, terutama dalam menghadapi pemilu mendatang. Masa depan PSI Ketapang pun menjadi tanda tanya besar, apakah akan tetap solid atau justru terjadi eksodus kader ke partai lain.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi dan keterangan resmi dari DPP PSI maupun DPW PSI Kalbar terkait isu ini.
Tim/Red