Ketua PMII Tanjungpinang-Bintan Kritik Tajam Kinerja PT BIS: “Hanya Andalkan Sewa Aset, Lebih Baik Mundur!”

Tanjungpinang, Kepri – LedaknewS.com Ketua Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Tanjungpinang-Bintan, Andi Sarippudin, melontarkan kritik keras terhadap kinerja PT Bintan Inti Sukses (PT BIS), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Kabupaten Bintan. Kritik ini muncul setelah pernyataan direktur PT BIS yang menyebutkan bahwa pendapatan perusahaan hanya berasal dari aktivitas sewa-menyewa aset.

“Apakah ini BUMD atau perusahaan keluarga? PT BIS tidak memiliki core bisnis yang jelas,” tegas Andi. “Jika hanya mengandalkan penyewaan aset yang notabene dibangun dan direnovasi dengan dana pemerintah, itu bukan bisnis, melainkan hanya memanfaatkan bantuan daerah. Kalau memang tidak mampu, lebih baik direktur mundur saja. Ini bukan perusahaan pribadi, melainkan milik masyarakat.”

*Kontribusi PAD Dipertanyakan**

Andi mengungkapkan, aset yang dikelola PT BIS diduga sepenuhnya dibangun menggunakan anggaran pemerintah. Namun, kontribusi perusahaan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) hampir tidak terasa.

“Kalau aset daerah hanya disewakan tanpa memberikan hasil signifikan untuk PAD, maka keberadaan PT BIS patut dipertanyakan. Untuk apa ada BUMD kalau hanya menjadi beban anggaran tanpa manfaat nyata bagi masyarakat?” lanjutnya.

*Pengeluaran Rp1,8 Miliar Dipersoalkan**

Andi juga menyoroti pengeluaran perusahaan yang mencapai Rp1,8 miliar untuk gaji, bonus, tunjangan, dan operasional. Ia menilai jumlah tersebut sangat besar jika dibandingkan dengan hasil yang diperoleh.

“Uang sebesar itu dikeluarkan untuk menggaji orang-orang yang tidak produktif. Ini sama saja pemerintah daerah menghamburkan anggaran masyarakat tanpa memberikan dampak yang dirasakan langsung. Jika ditambah beban penyusutan revitalisasi aset, mungkin perusahaan ini malah merugi. Ini sangat memalukan,” tambahnya.

*Seruan Evaluasi dan Transparansi**

PMII Tanjungpinang-Bintan mendesak Bupati Bintan dan DPRD Kabupaten Bintan untuk segera mengevaluasi kinerja PT BIS secara menyeluruh.

“Keberadaan BUMD seperti PT BIS harus memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Jika tidak mampu, lebih baik ditutup saja daripada menjadi beban terus-menerus,” kata Andi.

Ia juga menyerukan kepada jajaran manajemen PT BIS untuk mundur secara terhormat jika tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.

“BUMD harus menjadi motor penggerak ekonomi daerah, bukan sekadar tempat menghabiskan anggaran tanpa hasil. Jika tidak bisa, sebaiknya turun sebelum masyarakat yang memaksa Anda untuk turun,” pungkasnya.

PMII Tanjungpinang-Bintan berkomitmen mengawal transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan aset daerah oleh BUMD, termasuk PT BIS, demi terciptanya pembangunan daerah yang berkelanjutan.

(Tim)

Recommended For You

About the Author: ledaknews

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *